Kurikulum merdeka bermuara pada merdeka belajar dalam berproses. Berproses pada memberi pelayanan pembelajaran sesuai potensi murid yang beragam. Istilah lain yaitu pembelajaran yang menghamba pada murid.
Merdeka belajar tidak selalu dilakukan di dalam kelas, namun banyak kesempatan belajar di luar kelas. Tentunya akan bisa lebih memberi ruang untuk berinteraksi secara langsung dengan lingkungan sekitar dan masyarakat.
Momentum Ramadan dapat dijadikan sebagai ruang pendidikan. Dimana pembelajaran yang menitikberatkan pada peningkatan keimanan, sehingga dapat meraih predikat muttaqin atau orang yang memiliki ketaqwaan tinggi dihadapan Allah SWT. Ranah pendididikan tentunya tidak lepas dari kegiatan pembelajaran di Sekolah.
Sekolah secara kreatif mengisi kegiatan Ramadan dengan banyak agenda kegiatan. Tidak sedikit sekolah menggelar kegiatan pesantren Ramadan atau bisa disebut pesantren kilat. Tidak sedikit juga, tempat kegiatan dilakukan di internal sekolah (lingkungan sekolah) dan belum banyak yang memilih melakukannya di luar sekolah.
Berbeda halnya dengan di SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo, menggelar kegiatan Ramadan dilakukan di luar sekolah. Seperti kegiatan yang dilakukan murid kelas IV yang dinamai dengan kegiatan Safari Ramadan.
Kegiatan yang dikemas selama dua hari satu malam mulai tanggal 15 – 16 April 2023. Tempat kegiatan dilaksanakan di Desa Waru, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan safari Ramadan memiliki tujuan yaitu memberi ruang ekpresi murid sesuai bakat yang dimiliki melalui beberapa kegaitan yang produktif. tema dari kegiatan tersebut adalah kolaborasi dan berbagi menuju ramadan yang bermakna.
Sukses Persiapan
Mempersiapkan kegiatan safari Ramadan dilakukan sebulan sebelum kegiatan pelaksanaan. Dalam mempersiapkan, utamanya adalah memilih tempat kegiatan, menyusun rancangan kegiatan produktif dan koordinasi dengan berbagai pihak. Tiga hal pokok tersebut menjadi kunci dalam sukses mempersiapkan kegiatan safari ramadan. Persiapan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan, karena sukses menyiapkan sama dengan menyiapkan kesuksesan.
Pertama, memilih tempat kegiatan menjadi fokus awal. Perlunya survei tempat dan melihat lingkungan sekitar untuk merancang keseluruhan kegiatan dan mengedepankan faktor keamanan dan kenyamanan. Faktor yang lain penting untuk dijadikan pertimbangan dalam memilih tempat kegiatan.
Faktor lain seperti: jarak dengan sekolah tidak jauh, akses jalan yang lancar, ketersedianya fasilitas umum (kamar mandi dan tempat istirahat).
Kedua, menyusun rancangan kegiatan produktif. Menyusun kegiatan selama safari Ramadan menjadi hal yang penting. Pelibatan murid dalam menyusun dan implementasi menjadi bagian kegiatan yang berpihak pada murid. Murid diajak koordinasi dalam menentukan kegiatan dan menjadi eksekutor (pelaksana).
Ketiga, koordinasi dengan berbagai pihak sangat utama dilakukan. Pihak-pihak yang menjadi mitra dalam berkolaborasi kegiatan safari Ramadan diantaranya: komite sekolah, takmir masjid setempat, pemerintah desa Waru, MI Muhammadiyah Waru, dan Pimpinan cabang muhammadiyah Baki.
Koordinasi senantiasa berkelanjutan untuk mensinkronkan dengan semua pihak dan tentunya memastikan semua pihak memberi ijin dan kerjasama terkait pelaksanaan safari Ramadan yang akan digelar.
Rangkaian Kegiatan
Projek penguatan profil pelajar pancasil (P5) merupakan salah satu inovasi atau pengembangan dari kurikulum merdeka yang bertujuan untuk memberikan ruang pengalaman nyata pada murid dalam mewujudkan nilai-nilai luhur melalui serangkaian aktifitas pembelajaran. Sejalan dengan tujuan dari penguatan P5, kegiatan safari Ramadan yang dilakukan SD Muhammadiyah PK Kottabarat sangatlah berkorelasi.
Kegiatan yang bermuara pada pembentukan karakter nilai luhur yang dikemas dalam safari Ramadan pada momentum bulan Ramadan. Rangkaian kegiatanya antara lain: pertama, kegiatan kolaborasi. Kolaborasi 1 bersama pengurus paguyuban orang tua murid kelas 4. Murid mengikuti kegiatan membuat parsel dari snack atau buket snack. Kegiatan difasilitasi oleh pengurus paguyuban, dari bahan dan alat. Hasil dari buket snack akan dibagi kepada murid kelas 4 MI Muhammadiyah Waru. Banyak buket yang disalurkan kurang lebih 200 buket.
Kolaborasi 2. bersama murid kelas 4 SD Muhammadiyah PK Kottabarat dengan MI Muhammadiyah Waru, Baki Sukoharjo. Kegiatan kolaborasi dikemas dalam kegiatan edu game yaitu lomba rangking 1, tampilan murid, berbagi parsel, dan di akhiri kegiatan berbuka bersama.
Pada momentum acara pembukaan kegaitan kolaborasi, semua dihandel oleh murid. Mulai dari pembawa acara, membaca ayat suci Al qur’an, dirigen, pengisi tampilan, hingga pemberian ucapan terimakasih semua dilakukan oleh murid.
Kedua, penyaluran baksos dilingkup Desa Waru, khususnya di RW 05 yang terdiri dari 4 RT. Paket baksos terdiri dari beras, mie instran, minyak goreng dan kecap. Kartu pengambilan baksos, sebelumnya sudah dibagikan kepada warga melalui ketua RT setempat. Selanjutnya, warga mengambil baksos dengan cara menukar kartu baksos. Murid menjadi petugas dalam kegiatan tersebut dan jumlah baksos yang dibagikan sebanyak 130 paket.
Ketiga, membagikan beras zakat dan wakaf alat kebersihan untuk masjid di lingkungan desa Waru. Murid secara langsung membagi zakat dan wakaf kepada takmir masjid. Sebelumnya, murid melakukan pembelajaran tentang zakat di masjid dan praktik penimbangan zakat dengan bimbingan guru pendamping.
Pembelajaran praktik zakat dan wakaf menjadi bagian dari implementasi program kegiatan yang berpihak pada murid. Pengadaan beras dan alat kebersihan dari hasil uang infaq murid yang dikemas dalam program kencleng surga.
Keempat, menggelar kuis sambung ayat berhadiah on the spot. Kegiatan ini langsung dipandu oleh murid. Dilaksanakan di halaman MI Muhammadiyah Waru di hadapan warga yang sudah selesai mengambil baksos. Murid membacakan dua hingga tiga ayat dari surat pada juz 30 dan 29, kemudia warga melanjutkan kelanjutan dari potongan ayat tersebut. Bagi yang menjawab dengan benar maka langsung diberi hadiah. Hadiah yang diberikan berupa minyak goreng 1 liter.
Seluruh rangkaian kebiatan yang dilakukan tentunya membawa pembelajaran yang bermakna bagi murid. Memberikan ruang ekpresi yang nyata, belajar nilai-nilai kearifan lokal dan juga sosial kemasyarakatan. Tentunya penanaman projek penguatan profil pelajar pancasil (P5) sangat tertanam dan nampak. P5 yang nampak diantaranya elemen beriman dan bertaqwa pada Tuhan YME, elemen berakhlaq mulia, elemen mandiri, dan elemen kreatif.
Merencang dan mengimplementasikan kegitan sekolah yang terkait dengan momentum Ramadan tentunya tidak hanya sebatas rutinitas saja. Merancang kegiatan yang bermakna dan memberi ruang ekpresi murid yang seluas-luasnya akan menjadi model kegiatan merdeka belajar. Kegiatan yang dirancang berpihak pada murid, dari murid, oleh murid dan untuk murid.
Ditulis oleh : Andi Arfianto, M.Pd. (Guru SD Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta)
Diskusi