Tuesday, 3 October 2023
HOTLINE: (0271) 653 025 / 081234 567 890
  • Home
  • Amal Usaha
  • Pendidikan
  • Jejak Perjuangan Pendidikan Muhammadiyah: Pemberantasan Buta Huruf hingga Kritik Terhadap Kebijakan Ordonansi Guru
Jejak Perjuangan Pendidikan Muhammadiyah: Pemberantasan Buta Huruf hingga Kritik Terhadap Kebijakan Ordonansi Guru

Jejak Perjuangan Pendidikan Muhammadiyah: Pemberantasan Buta Huruf hingga Kritik Terhadap Kebijakan Ordonansi Guru

 

SURAKARTA, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk peradaban dan memajukan masyarakat. Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam jejak perjuangan pendidikan di tanah air. Melalui berbagai inisiatif dan program, Muhammadiyah telah berperan aktif dalam pemberantasan buta huruf serta memberikan kritik konstruktif terhadap berbagai kebijakan pendidikan, termasuk kebijakan ordonansi guru. Artikel ini akan membahas perjalanan perjuangan pendidikan Muhammadiyah dengan fokus pada dua aspek utama: pemberantasan buta huruf dan kritik terhadap kebijakan ordonansi guru.

Pemberantasan Buta Huruf

  1. Pendidikan sebagai Landasan Utama: Muhammadiyah sejak awal menyadari bahwa pendidikan merupakan landasan utama dalam mengangkat derajat individu dan masyarakat. Organisasi ini telah berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas bagi semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang belum memiliki kemampuan membaca dan menulis.
  2. Program Pendidikan Berbasis Masyarakat: Muhammadiyah telah mendirikan berbagai lembaga pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, yang menyediakan pendidikan dengan biaya terjangkau. Lebih dari itu, mereka juga aktif dalam mengembangkan program-program pendidikan berbasis masyarakat, seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan Pondok Pesantren.
  3. Inisiatif Pemberantasan Buta Huruf: Dalam upaya pemberantasan buta huruf, Muhammadiyah telah menginisiasi program-program khusus yang menargetkan kelompok rentan yang belum memiliki akses pendidikan. Program ini melibatkan para guru dan sukarelawan yang bekerja keras untuk membantu orang dewasa mempelajari dasar-dasar membaca, menulis, dan berhitung.

Kritik terhadap Kebijakan Ordonansi Guru

  1. Pentingnya Pendidikan Berkualitas: Muhammadiyah meyakini bahwa pendidikan berkualitas merupakan hak setiap individu. Kebijakan ordonansi guru yang dianggap tidak memadai dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan akhirnya merugikan peserta didik.
  2. Kritik Terhadap Standar dan Rekrutmen Guru: Muhammadiyah telah mengkritik kebijakan ordonansi guru yang mungkin mengabaikan standar kualitas dalam merekrut tenaga pendidik. Mereka berpendapat bahwa proses seleksi dan pelatihan guru harus ditingkatkan untuk memastikan kompetensi dan dedikasi yang tinggi.
  3. Dukungan untuk Pengembangan Profesionalisme Guru: Salah satu kritik penting Muhammadiyah terhadap kebijakan ini adalah kurangnya dukungan untuk pengembangan profesionalisme guru. Mereka menekankan perlunya pelatihan berkelanjutan dan insentif yang mendorong guru untuk terus meningkatkan kualitas mengajar.

Visi Ke Depan

Muhammadiyah terus berkomitmen untuk mendorong perubahan positif di dunia pendidikan Indonesia. Dalam jejak perjuangannya, Muhammadiyah telah dan akan terus berkontribusi dalam upaya pemberantasan buta huruf serta memberikan kritik yang konstruktif terhadap kebijakan-kebijakan pendidikan, seperti kebijakan ordonansi guru. Dengan tekad dan semangat yang tinggi, Muhammadiyah berusaha memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, seiring dengan terus mendorong perbaikan sistem pendidikan nasional.

Kesimpulan

Pendidikan adalah pilar utama dalam mengangkat kualitas hidup dan memajukan masyarakat. Muhammadiyah sebagai organisasi yang memiliki komitmen kuat terhadap pendidikan telah berperan aktif dalam pemberantasan buta huruf dan memberikan kritik yang konstruktif terhadap kebijakan ordonansi guru. Jejak perjuangan pendidikan Muhammadiyah telah meninggalkan dampak yang positif dan berkesinambungan dalam memajukan pendidikan di Indonesia. (*)

Ditulis oleh :

INFORMASI TERKAIT

All
/ 21 Juni 2023

Pembekalan 438 Calon Wisudawan FKIP UMS, Prof Sutama Berikan Pesan

PABELAN, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (FKIP UMS) menggelar Pelepasan dan Pembekalan calon wisudawan periode IV tahun akademik 2022/2023 dengan tema,”Membentuk Generasi Sepanjang Hayat yang...
/ 3 April 2023

Pendidikan Islam di Era Reformasi Serta Peran Kelas Menengah Islam

Perbincangan berlanjut. Siang itu di hari Senin (27/3/2022) kami dari Komunitas Tajdid Pendidikan mengangkat tema perbincangan pendidikan di era reformasi. Perbincangan dengan tema ini kami angkat, karena era reformasi membawa...
/ 7 Maret 2023

Bagaimana Peran Murid Dahlan Dalam Mengembangkan Muhammadiyah?

Kemarin, komunitas tajdid pendidikan melanjutkan obrolan dengan Zaki Setyawan tentang Muhammadiyah pasca Ahmad Dahlan wafat. Era tahun 1923 adalah fase awal pengembangan Muhammadiyah di tangan murid-murid ahmad Dahlan. Sebut saja...
/ 4 Maret 2023

Channel Tajdid Pendidikan: Eksplorasi Pendidikan Muhammadiyah

Kiprah Ahmad Dahlan dalam mengembangkan dakwah Islam dan pengembangan SDM melalui pendidikan sangat layak dijadikan inspirasi dalam mengembangkan model pendidikan saat ini. Pendidikan merupakan alat untuk membangun kesejahteraan dan peradaban...
/ 22 Desember 2022

Pembekalan dan Pelepasan Calon Wisudawan FKIP UMS, Pesan Rektor : Calon Guru, Agar Jadi SDM Unggul

SURAKARTA, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan pembekalan dan pelepasan pada 429 calon wisudawan periode II Tahun 2022/2023. Kegiatan berlangsung di Gedung Moh....

Diskusi

Galeri Video

GALERI FOTO

TERBARU