Thursday, 21 September 2023
HOTLINE: (0271) 653 025 / 081234 567 890
  • Home
  • Berita
  • Perkuat Profil Pelajar Pancasila Melalui Model PjBL pada Mapel Matematika
Perkuat Profil Pelajar Pancasila Melalui Model PjBL pada Mapel Matematika

Perkuat Profil Pelajar Pancasila Melalui Model PjBL pada Mapel Matematika

 

SURAKARTA, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Kurikulum Merdeka berfokus pada kreatifitas dan kebebasan berpikir murid dalam mengeksplorasi dan menggunakan ide pada pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat murid. Kurikulum ini juga memberikan kebebasan pada guru dalam merencanakan dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid. Penguatan profil pelajar Pancasila erat kaitannya dengan model pembelajaran berbasis proyek karena bisa membuat karakter murid berkembang sesuai dengan profil pelajar Pancasila (P3).

Andi Arfianto, guru kelas V SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, memilih menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran Matematika, sebagai alternatif untuk meningkatkan aspek gotong-royong, kreatif, dan bernalar kritis, Jumat (8/9/2023). Menurutnya, model PjBL dapat meningkatkan aspek gotong-royong, kreatif dan bernalar kritis, di mana murid secara berkelompok dapat bebas dalam merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek, dan menghasilkan produk kerja yang bisa dipresentasikan di depan kelas.

“Model PjBL adalah pembelajaran yang memberikan penekanan pada murid untuk menyelesaikan masalah yang luas dan menggunakan pengetahuan mereka untuk membuat produk yang nyata secara berkelompok,” ujarnya.

Selanjutnya, Andi mengungkapkan enam langkah pembelajaran pada model PjBL. Langkah pertama, penentuan pertanyaan mendasar. Dalam kegiatan ini guru mengajukan pertanyaan pemantik. “Sudahkah kalian memahami materi operasi bilangan pecahan?” Dalam praktik di lingkungan sekitar, pernahkah kalian melihat gambar atau video terkait materi operasi bilangan pecahan secara langsung ataupun di media?”

Untuk meningkatakan kreativitas dan bernalar kritis murid, guru memantik murid untuk bisa menyajikan materi operasi bilangan pecahan dalam sebuah media atau alat yang bisa dibuat secara berkelompok dan memanfaatkan barang bekas. Dalam kegiatan tersebut, guru juga membawa salah satu contoh media dari kalender meja yang bisa dijadikan alat untuk menyajikan materi.

Langkah kedua, mendesain Perencanaan proyek. Guru membagi murid menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok berjumlah empat anak yang heterogen. Murid mempersiapkan diri meliputi persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.

Langkah ketiga, menyusun jadwal pelaksanaan proyek. Guru dan murid membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan produk dan menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan waktu yang telah ditentukan bersama selama 10 menit. Proyek direncanakan selesai dalam 5 pertemuan pembelajaran.

Langkah keempat, memonitor keaktifan dan perkembangan proyek. Murid melakukan pembuatan proyek tentang resume materi operasi bilangan pecahan dengan memanfaatkan kalender meja yang sudah tidak terpakai. Bahan dan alat dapat disiapkan murid dari rumah dalam setiap kelompok. Guru selanjutnya memantau keaktifan murid selama melaksanakan proyek dan membimbing jika mengalami kesulitan.

Langkah kelima, menguji hasil. Pada langkah ini, guru bersama murid membahas kelayakan proyek yang telah dibuat, membuat langkah-langkah pada kegiatan presentasi, dan membagi tugas melakukan presentasi.

Langkah keenam, evaluasi pengalaman belajar. Setiap kelompok mempresentasikan secara bergantian dan menjelaskan hasil produk yang dibuat. Guru menanggapi hasil dan memberi apresiasi.

Menurut salah satu siswa kelas V, Jecinda Aqilla Putri Sihono, kegiatan pembelajaran Matematika sangat seru dan menyenangkan.

“Pembelajaran menjadi menyenangkan, karena langsung membuat proyek dan seru karena kelompok saya dalam membuat project paling kompak. Kelompokku punya ide untuk mengerjakan project setelah pulang sekolah di hari Sabtu, selain juga mengerjakan di kelas saat jam pembelajaran Matematika. Aku menjadi juru bicara dalam presentasi di depan kelas,” ungkapnya. (*)

Ditulis oleh :

INFORMASI TERKAIT

All
Belajar SBdP Lebih Menyenangkan dengan Project Based Learning (PjBL)
Tak Berkategori
/ 16 Februari 2023

Belajar SBdP Lebih Menyenangkan dengan Project Based Learning (PjBL)

SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Dalam peningkatan kreatifitas dan motivasi belajar di kelas, pemilihan model pembelajaran menjadi sangat penting. Pemilihan model pembelajaran yang tidak tepat akan memicu berbagai permasalahan yang terjadi di...
/ 13 Februari 2023

Kepsek SD Muhammadiyah 1 Ketelan Berikan Materi Bimtek Kurikulum Merdeka

SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Sri Sayekti, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengisi materi Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka. Acara tersebut diikuti sebanyak 30 guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Al Akbar...
/ 31 Januari 2023

Kurikulum Merdeka Pelayanan Pembelajaran Sesuai Profil Pancasila

SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Dinamika perkembangan zaman menuntut dunia pendidikan harus selalu berubah. Hal tersebut bertujuan agar siswa sebagai output dunia pendidikan selalu mampu memenuhi tuntutan perkembangan zaman. Ini disampaikan oleh...
/ 28 Januari 2023

Bedol Guru Yogyakarta Studi Tiru Implementasi Kurikulum Merdeka

SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – SD Muhammadiyah 1 Ketelan baru-baru ini menerima kunjungan studi tiru dari rombongan kepala sekolah dan guru dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) dan Kelompok Kerja Guru (KKG)...
/ 22 November 2022

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Pameran Bersama di Monumen Pers

SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Geliat persiapan puncak mewujudkan pembelajaran projek kurikulum merdeka. Berbagai karya seni dan pentas seni dari peserta didik Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta akan ditampilkan. Sebagai...

Diskusi

Galeri Video

GALERI FOTO

TERBARU