PONTIANAK, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan bahwa salatnya seorang muslim, lebih-lebih warga Muhammadiyah harus berdampak pada kebaikan dalam sendi-sendi kehidupan.
Hal tersebut ia sampaikan pada Sabtu (12/8) dalam Silaturahim Keluarga Besar Muhammadiyah Kalimantan Barat (Kalbar) di Universitas Muhammadiyah Pontianak yang dihadiri ribuan warga, kader, pimpinan, dan simpatisan Muhammadiyah sebagaimana dilansir dari laman PP Muhammadiyah.
Sebelum menghadiri agenda silaturahmi ini, Haedar terlebih dahulu menyempatkan untuk peletakan batu pertama Al Ma’un Center Muhammadiyah Kalbar dan meresmikan Klinik Pratama ITEKES Muhammadiyah dan SM Corner di Kota Pontianak, Kalbar.
Berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang ada di Kalbar, merupakan manifestasi dari ibadah yang dilakukan oleh warga Muhammadiyah. Haedar menjelaskan, ciri keimanan yang baik dari seorang muslim adalah yang salatnya khusyu dan memberi arti pada kehidupan.
“Begitu juga ibadah kita, di Muhammadiyah kalau kita di Muhammadiyah tidak cukup hanya punya kartu anggota, tidak cukup hanya tertera sebagai pengurus. Tetapi menjadi anggota dan pengurus punya kewajiban-kewajiban yang harus kita tunaikan,” ungkap Haedar.
Warga Muhammadiyah, termasuk ‘Aisyiyah dan seterusnya tidak boleh ibadahnya asal-asalan. Dalam pandangan Haedar, ibadahnya warga Muhammadiyah tidak boleh seadanya asal giat melakukan. Melainkan ibadah juga harus dijaga kualitasnya, termasuk menjaga dan meningkatkan kualitas pengkhidmatan di Persyarikatan Muhammadiyah.
“Jadi kalau orang yang salatnya baik dia akan selalu menghindari diri dari perbuatan yang buruk yang keji, kotor dan segala hal yang menyimpang. Hata ketika dia sendirian dan tidak diketahui orang banyak termasuk tidak korupsi, jadi kalau di Indonesia ini kalau masih besar korupsi nya berarti orang Islam yang mayoritas di negeri ini belum mempraktekan tahsina anisholah.” Imbuhnya.
Hal itu, menurutnya selaras dengan jiwa dari Surat Ali Imran ayat 110 yang juga disebut sebagai ayat ideologis Muhammadiyah. Dalam mencegah kemungkaran, dan mengajak kepada kebaikan, Muhammadiyah memiliki cara yaitu melalui pendirian AUM.
Kiai Dahlan dan pendahulu Muhammadiyah, menurut Haedar, dalam mencegah kemungkaran dan mengajak kebaikan yang dilakukan melalui organisasi. Di mana dalam organisasi tersebut memiliki perangkat untuk menjalankan gerakan tersebut yang dituangkan ke dalam berbagai program.
Ditulis oleh : Aanardianto/Yusuf
Diskusi