SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM-Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Solo, Dwi Jatmiko, resmi menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) dari Badan Pengurus Cabang (BPC) Kota Solo, Jumat (22/3/2024). Pembagian kartu anggota tersebut bersamaan dalam acara Bincang Perhumas dan Buka Puasa Bersama yang bertajuk “The Power of Local Influencers” di Ramada Suites Hotel Solo Jl. Adisucipto, Colomadu, Karanganyar.
Pada acara Bincang Bincang Perhumas tersebut, Dwi Jatmiko, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua Perhumas Solo, Andre Rahmanto atas kesempatannya bergabung di organisasi para humas di Soloraya ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Surakarta (Unsa), Astrid Widayani, yang menjadi narasumber bersama Andre Rahmanto, serta Paramita Sari Indah W (Owner Rayudya Management).
Menanggapi konteks model Peso yang dipaparkan Ketua Perhumas Andre Rahmanto, Jatmiko menegaskan di bawah manajerial kepala sekolah penggerak Hj Sri Sayekti SD Muh 1 Solo yang berdiri sejak 1935 telah menerapkan secara efektif dan berkelanjutan. “Peso adalah singkatan dari media berbayar, diperoleh, dibagikan, dan dimiliki.,” paparnya melalui siaran pers yang diterima muhammadiyahsolo.com, Sabtu (23/3/2024).
Menurut situs Wikipedia.org, Model Peso adalah kerangka strategis yang digunakan dalam pemasaran dan hubungan masyarakat untuk mengkategorikan media menjadi empat jenis: berbayar, diperoleh, dibagikan, dan dimiliki.
Dwi Jatmiko menyatakan penerapan Model Peso di kehidupan lembaga pendidikan secara nyata di lembaga tempatnya bekerja. Bahkan, saat mengelola Badan Usaha Milik SD Muhammadiyah 1 Solo yang diresmikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Solo K.H. Anwar Sholeh bertepatan ultah yang ke-88 tahun SD Muhammadiyah 1 Solo.
Media Berbayar
“Media berbayar yang pernah dilaksanakan sebagai investasi ucapan selamat hari raya oleh kepala sekolah di majalah Suara Muhammadiyah, koran Suara Merdeka, Jawa Pos Radar Solo dan Solopos dan media lainnya,” paparnya. Sementara itu, yang juga tidak kalah pentingnya menggunakan media lain yang diterima masyarakat seperti menjangkai menjangkau blogger dan jurnalis berpengaruh untuk mengulas produk dan menghasilkan liputan produk keunggulan dan keunikan sekolah.
Sebagai media promosi, urai Jatmiko, pihak sekolah menggunakan berbagai saluran yang dimiliki sekolah untuk mempublikasikan artikel dan video informatif tentang produk di website sekolah. Sekolah juga memasang satu unit videotron untuk publikasi sekolah sebagai bentuk informasi pendidikan berkemajuan dan keterbukaan informasi sekolah penggerak, sekolah adiwiyata, sekolah budaya, sekolah sehat, sekolah religius, sekolah Islami.