Tuesday, 3 October 2023
HOTLINE: (0271) 653 025 / 081234 567 890
  • Home
  • Berita
  • UMS Gelar Seminar Interdisiplinary Pendidikan Islam Multikultural
UMS Gelar Seminar Interdisiplinary Pendidikan Islam Multikultural

UMS Gelar Seminar Interdisiplinary Pendidikan Islam Multikultural

 

PABELAN, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengelar Seminar Interdisiplinary dengan menghadirkan Prof., Dr., Abdul Mu’ti, M.Ed., dengan mengangkat tema “Pendidikan Islam Multikultural” yang dilaksanakan, Kamis, (31/8) melalui Zoom Meeting dan secara luring di Ruang Seminar Pascasarjana Lantai 5, Kampus 2, UMS.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengungkapkan Pendidikan Islam Multikultural yang di dalamnya tidak hanya menjelaskan Islam dari satu sudut pandang saja. “Sudut pandang itu baik dari internal agama Islam, maupun eksternal diluar agama Islam. Jangan hanya melihat dari apa yang terlihat, tetapi kita perlu tahu latar belakangnya,” paparnya.

Menurutnya, perlu untuk membangun sikap multikultural dengan mengetahui sebab dari perbedaan pandangan itu, dan menjelaskan realitas dan membimbing untuk menyikapinya. “Pada kondisi masa kini terjadi polarisasi, ketika perbedaan budaya ini berbenturan tanpa batas, yang disebut sebagai konvergensi sehingga terjadi proses asimilasi secara alamiah. Budaya akan bisa melintas batas dengan sangat mudah. Tetapi dalam konteks agama, hal itu belum terjadi dan Islam mengajarkan, ketika kita Islam ya harus menjadi umat Islam yang serius,” tegas Mu’ti.

Dalam pluralisme, hampir semua menempuh berbagai cara menuju spiritualitas. Menurut konsep pluralism positif, tidak berarti mencampuradukkan agama. Harusnya menjadi seorang muslim itu menjadi muslim yang taat, menjalankan agama Islam dengan kaffah, dan menerima orang yang berbeda perbedaan pandangan. “Kita tidak boleh memaksakan orang lain untuk masuk agama Islam, karena setiap orang memiliki Hak Asasi Manusia (HAM) untuk memilih agama, dan ini adalah hak dasar. Seperti dalam Qs. Yunus ayat 99, kita umat Islam tidak bisa, tidak boleh dan tidak mungkin mengIslamkan semua orang,” ungkap Sekretaris PP Muhammadiyah itu.

Kemudian apa yang bisa dilakukan, ketika seseorang memilih bukan Islam itu menjadi pilihannya. Terdapat ruang pribadi dari semua hal. “Washatiyah Islamiyah dengan menempatkan agama menjadi pilihan pribadi, tetapi dalam konteks amalan ini tidak murni pribadi dan perlu ruang untuk dapat melakukan amal,” ujarnya.

Berbeda keyakinan, tambahnya, perlu menghormati orang yang berbeda keyakinan, umat Islam tidak perlu diperdebatkan ucapan natal boleh atau tidak boleh, sholat dilapangan boleh maupun tidak boleh. Dengan kondisi demikian perlu ada sikap, sikap menerima perbedaan dalam mengamalkan agama itulah yang disebut pluralis.

“Maka agama itu adalah pilihan dan harus dihormati. Nabi Muhammad SAW saja tidak memakasanakan agama Islam. “Abu Tholib bukan Islam, namun sangat mendukung dakwah Nabi. Hal itu tentu sangat menarik, dia tidak Islam tapi sangat membela Nabi Muhammad dalam mendakwahkan Islam,” tambahnya.

Sehingga, Pendidikan Islam Multikultural harus bisa memberikan kenyamanan kepada siapapun, tidak memaksakan dan memberikan hak yang seharusnya di dapatkan. Konsep yang dibawa adalah pendidikan yang mengakomodasi, sehingga muncul penerimaan dan kenyamanan dalam berkehidupan.

“Pendidikan diharapkan mampu memberikan perspektif, bahwa mempelajari agama itu tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Dalam Muhammadiyah, menetapkan melalui putusan tarjih itu melalui pengkajian, kemudian dipilih yang paling sesuai,” pungkas Mu’ti.

Setelah penyampaian materi, acara tersebut dilanjutkan penandatanganan MoU kerjasama program Magister dan Doktor PAI UMS dengan program Magister dan Doktor di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (*)

Ditulis oleh :

INFORMASI TERKAIT

All
/ 21 September 2023

Presiden Jokowi Apresiasi Peran KOKAM

  SURAKARTA, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Antusiasme dan komitmen tinggi menggelora di Stadion Manahan, Surakarta, saat 25.000 anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) bersatu dalam sebuah apel akbar monumental, Rabu (20/9)....
/ 8 September 2023

Tanggapi Kebijakan Penghapusan Skripsi, UMS Sudah Lebih Dulu Terapkan Kebijakan Lulus Tanpa Skripsi

  PABELAN, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Kemendikbud Ristek Republik Indonesia (RI) belum lama ini mengeluarkan Permendikbud Ristek No.53 Tahun 2023 yang berisi tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Peraturan tersebut disampaikan pada saat...
/ 4 September 2023

Muhammadiyah Berkontribusi Besar pada SDGs, Mahasiswa Baru SPs UMS Harus Miliki Kebanggaan

  SURAKARTA, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Diikuti 250 Mahasiswa baru baik dari program Magister dan Doktor dari 24 Program Studi (Prodi), Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Masa Orientasi Mahasiswa...
/ 3 Agustus 2023

Lakukan Strategi Percepatan Studi S2, Magister Administrasi Pendidikan UMS Adakan Kuliah Umum

PABELAN, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasajarana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan Kuliah Umum: “Strategi Percepatan Studi S2, 3 Semester Selesai”, Kamis, (3/8) yang dilaksanakan melalui platform Zoom Meeting....
/ 1 Agustus 2023

Sekum PP Muhammadiyah : Penjaringan Mahasiswa Baru 2023 di UMS Sangat Ketat

SURAKARTA, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yang diwakili oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof., Dr., Abdul Mu’ti, M.Ed., mengucapkan selamat kepada mahasiswa baru yang telah menjadi bagian dari Universitas...

Diskusi

Galeri Video

GALERI FOTO

TERBARU