SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – SMK Muhammadiyah 5 Surakarta menggelar P5 di Segoro Gunung Karanganyar, Jumat (9/6/2023). Ketiga kalinya P5 dilaksanakan dan menjadi penutup kegiatan tahun ajaran 2022/2023. Pada P5 kali ini, SMK Muhammadiyah mengusung tema “Bangun Jiwa Raganya”. Kegiatan dilaksanakan oleh SMK Muhammadiyah 5 Surakarta bersama dengan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.
Segoro gunung ialah desa di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Sebuah tempat yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan dengan segala kemodernannya. Tempat dimana minim polusi asap kendaraan, bangunan tinggi dan sinyal untuk smartphone. Segoro Gunung terpilih menjadi tempat dilaksanakannya P5 untuk memaksimalkan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan tema Bangun Jiwa Raganya. Adapun durasi kegiatan ini berlangsung selama 3 hari 2 malam.
Rielo, Koordinator P5 SMK Muhammadiyah 5 Surakarta menyebut bahwa “Bangun Jiwa Raganya” merupakan tema yang sangat esensial bagi kehidupan. Membangun dua unsur kehidupan yang berbeda. Jiwa yang erat kaitannya dengan kehidupan rohaniah dan raga yang selalu bersanding dengan aspek-aspek jasmaniah. P5 kali bertujuan untuk membangun generasi bangsa agar menjadi lebih baik, dengan mengevaluasi kehidupan remaja jaman sekarang. Hal tersebut sejalan dengan tujuan didirikannya HW yakni “untuk menyiapkan dan membina anak remaja dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya”. SMK Muhammadiyah berkolaborasi dengan HW untuk mengajarkan kepada peserta didik supaya tidak terjerumus ke dalam problem remaja jaman sekarang.
Seluruh rangkaian kegiatan ini, imbuhnya, difokuskan agar setiap peserta didik dapat melakukan interaksi yang baik terhadap teman, warga dan alam di sekitarnya, maka sepanjang waktu kegiatan ponsel peserta didik dikumpulkan terlebih dahulu. Hal tersebut penting dilakukan, karena mengingat kegiatan yang menekankan kerja sama dan gotong royong. Sehingga dalam setiap kegiatan tidak ada yang ter-distract dengan Smartphone dan kedepannya peserta didik diharapkan dapat menggunakan teknologi dengan bijak.
“Alam yang masih asri merupakan salah satu guru terbaik. Dengan diusungnya tema P5 Bangun Jiwa Raganya, maka Segoro Gunung adalah pilihan yang tepat. Sebuah lokasi yang jauh dari perkotaan dan minimnya jaringan, dapat dimaksimalkan kepada peserta didik untuk lebih mengenal kehidupan. Melakukan refleksi jiwa yang mana bahwa seluruh alam semesta itu muncul yang disebabkan oleh dari segala hal penyebab (Allah SWT), melakukan refleksi tindakan dan ungkapan, yang mana setiap manusia itu tidak akan bisa hidup tanpa orang lain. P5 diadakan di Segoro Gunung dan berkolaborasi dengan HW untuk memaksimalkan dimensi Profil Pelajar Pancasila; beriman, mandiri, bergotong royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis dan kreatif,” ujarnya.
“Sebuah kegiatan yang jarang dilakukan, dimana kegiatan belajar mengajar yang notabennya dilaksanakan dilingkungan sekolah. Namun kini dapat dilaksanakan di lereng kaki Gunung Lawu. Semua ini berkat adanya kurikulum merdeka yang memberikan keleluasan bagi setiap instansi pendidikan. Semoga dengan adanya kebebasan tersebut, setiap instansi pendidikan mampu mengeksplor kemampuannya terutama bagi SMK Muhammadiyah 5 Surakarta,” imbuh Yunita, Waka Kurikulum SMK Muhammadiyah 5 Surakarta.
Ditulis oleh : Penulis: Fitri Cahyanto (Humas SMK Muh 5 Ska)
Diskusi