SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Siswa SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta kembali menorehkan prestasi. Prestasi kali ini datang dari olaraga berkuda yang diikuti oleh Indiraya Anggun Khairunisa, siswi kelas X-1 dalam ajang berkuda Surabaya Jumping Master 2nd Series pada 11-14 Mei 2023 di Surabaya Equestarian Complex.
Indiraya tidak dapat menyembunyikan rasa gembira akan prestasi yang telah ia torehkan. Ia mengaku masih haus akan prestasi dan belum merasa puas.
“Kalau perasaan tentu sangat senang sekali namun yang paling penting tidak boleh cepat puas, masih banyak proses yang harus dilalui untuk meraih banyak prestasi,” jelas Indiraya.
Ia mengaku memiliki target dapat berlomba di tingkat Internasional. Keinginannya sebagai atlet berkuda sudah dimulai sejak duduk di bangku SMP kelas 8. Ia berharap dapat tampil di kancah yang lebih tinggi salah satunya Asian Game. Kecintaannya pada olahraga berkuda membawanya meraih berbagai prestasi pada ajang kelompok umur.
“Kalau memilih berkuda, memang sudah keinginan sendiri dan tidak ada paksaan dari orangtua. Bisa dibilang cinta pertama,” imbuhnya.
Pada ajang Surabaya Jumping Master 2nd Series tersebut, Indiraya berhasil meraih juara 2 kelas Jumping 50 cm U18 kategori Optimum Time, dan Juara 1 kelas Jumping 80 cm kategori Speed Class. Pada ajang Surabaya Jumping Master 1st Series, Indiraya berhasil menyabet 3 gelar pada kelas 50 cm Optimum Time, 60 cm kategori Speed Class dan 70 cm kategori Speed Class. Total sampai saat ini, Indiraya telah mengikuti 10 kejuaraan di berbagai kota.
Indiraya atau akrab disapa Raya sudah siap mengikuti turnamen yang akan datang. Turnamen terdekat yang akan diikuti ialah Porprov Jateng (Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah) pada bulan Agustus mendatang yang bertempat di Karesidenan Pati. Ia bakal mewakili Kota Surakarta dalam ajang empat tahunan tersebut.
“Kalau target di Proprov tentu dapat meraih emas dan menjadi batu loncatan menuju PON pada tahun depan,” imbuhnya.
Ditulis oleh : Hendro Susilo (Majelis Pustaka, Seni Budaya & Informasi PDM Solo, Anggota Kelompok Studi Tajdid Pendidikan)
Diskusi